Langsung ke konten utama

Yuk, Buat Kopi Favoritmu Sendiri

Cupping

Saat ini kedai kopi sudah seperti rumah atau kantor kedua bagi masyarakat urban. Selain karena kenyamanan desain interior dan fasilitas internet yang begitu memanjakan, pesona dari aroma dan rasa kopi seolah memiliki daya magis yang membuat kita menjadi semakin betah berada di sana. Tentu saja, tak mungkin bila tiap waktu kita berada di kedai kopi sekadar untuk menikmati suasana tersebut, sebab ada hal lain yang hanya bisa kita selesaikan di tempat tertentu.

Jika ingin tetap menikmati kopi di rumah maupun di kantor layaknya minum kopi favoritmu di kedai kopi, kita harus mengenal apa saja yang perlu diperhatikan untuk menyeduh kopi yang nikmat. Pada dasarnya, menyeduh kopi berarti mengekstrak kandungan yang terdapat dalam kopi dengan air. Untuk menghasilkan ekstraksi optimum dari kopi terlebih dahulu kita harus mengenali elemen apa saja yang memengaruhinya. Sebelum menyeduh kopi kenalilah terlebih dahulu jenis dan karakter tiap kopi. Misalnya, sekadar contoh general saja, kopi asal Afrika yang dikenal dengan rasa fruity-nya. Kopi di Indonesia yang cenderung herbal dan fruity. Amerika Latin dengan rasa seperti jeruk, spicy, dan lain sebagainya. Dengan mengenal karakter dari masing-masing kopi, kita akan lebih mudah menilai optimal atau tidak kopi yang kita ekstrak.

Selanjutnya, prasyarat utama untuk membuat kopi kaya rasa dan aroma, sajikan kopi dalam keadaan segar. Percaya atau tidak, tiap orang yang paham betul soal kopi pasti akan menyarankanmu untuk membeli kopi dalam bentuk roasted bean bukan dalam bubuk. Sebelum membeli biji kopi pastikan tanggal sangrainya masih baru untuk memastikan bahwa biji kopi yang kita beli masih dalam keadaan segar. Alasan kenapa kita harus membeli kopi dalam bentuk biji karena ketika kopi baru saja digiling ia akan mengalami oksidasi, pada saat yang sama kita akan mulai kehilangan aroma dan rasa dari kopi. Maka, untuk membuat kopi berkualitas seperti di kafe favorit, memiliki grinder di rumah atau di kantor wajib hukumnya.
Setelah memiliki grinder dan membeli kopi dalam bentuk roasted bean, selanjutnya kenali tipe sangrai sesuai dengan metode penyeduhan kopi favoritmu, apakah ia light, medium, ataukah dark. Sebab jika itu diabaikan, hasil kopi yang kita seduh akan jauh dari yang kita harapkan.
Selain faktor kesegaran, keseragaman ukuran bubuk kopi adalah faktor yang mempengaruhi hasil ekstraksi kopi yang kita seduh. Untuk menghasilkan hasil gilingan yang seragam, penggiling jenis burr (baik itu conical ataupun flat) lebih direkomendasikan daripada jenis blade. Ukuran gilingan bubuk kopi bisa berpengaruh pada waktu seduh untuk menghasilkan ekstraksi yang optimum. Semakin halus bubuk kopi semakin cepat waktu yang dibutuhkan dan, sebaliknya.

Sebagai zat pelarut, air merupakan salah satu elemen penting dalam menghasilkan kopi berkualitas prima. Jadi gunakanlah air bersih. Kamu bisa saja menggunakan air tanah jika memang kualitas airnya bagus, namun jika terdapat rasa seperti kaporit lebih baik kamu menggunakan air kemasan. Tapi jangan pernah menggunakan air yang disaring, sebab untuk menghasil ekstraksi optimum saat menyeduh kopi, diperlukan beberapa mineral yang terkandung dalam air. Gunakan pada suhu 85-95 derajat Celsius.

Setelah membuat kopi, apa pun alat yang digunakan, pastikan kembali dalam keadaan bersih. Jangan biarkan ia berlama-lama tergeletak di meja dapur sehingga minyak kopi yang tersisa menyatu dan sulit dihilangkan. Sebab, sisa minyak kopi yang menempel pada alat kopi akan berpengaruh terhadap kualitas rasa dan aroma dari kopi yang diseduh berikutnya. Siapkah kamu membuat kopi favoritmu sendiri?
 ____________________________________________
Artikel ke tiga saya untuk Bincangkopi.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah dan Khittah PPMI Assalaam

Sejarah Berdiri PPMI Assalaam Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam merupakan karya besar yang lahir dari kegiatan pengajian keluarga. Bermula dari kecintaan H. Abdullah Marzuki dan istri, Hj. Siti Aminah, terhadap kegiatan pengajian keislaman Bapak H. Abdullah Marzuki di sela-sela kesibukan mengelola bisnis penerbitan Tiga Serangkai (TS), beliau mengajak semua keluarga, termasuk keluarga pegawai TS, untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian demi meningkatkan kualitas Ilmu, iman, Islam, dan amal saleh. Di lihat dari latar belakang keluarga, sejak awal keluarga H. Abdullah Marzuki memiliki komitmen yang tinggi terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Sebelum terjun ke dunia penerbitan dan percetakan, beliau dan istri sudah menjalankan profesi sebagai guru ( mu’allim ). Jiwa mendidik ini menggelora dan mendarah daging dalam urat nadi keluarga beliau sehingga di mana pun beliau berada selalu peduli terhadap pendidikan. Kepedulian beliau terhadap pendidika...

Dualisme-Cartesian; Dalam Perdebatan Para Filosof

Dualisme-Cartesian; Dalam Perdebatan Para Filosof [i] Oleh: Ngabdulloh Akrom Abstraksi Keterpilahan antara kesadaran [mind] dan materi [matter]—dualisme cartesian—dianggap ikut bertanggung jawab terhadap munculnya pelbagai krisis global, seperti krisis ekologi, kekerasan, konflik yang makin mengental, reifikasi, alienasi, dan dehumanisasi. Fenomena ini juga tidak dapat lagi dugunakan untuk memahami fenomena-fenomena fisis, biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang saling terkait satu sama lain. [ii] Sekilas melihat, begitu mengerikan dampak dari dualisme-cartesian. Karena pernyataan di ataslah penulis ingin mengkaji lebih terperinci mengenai dualisme-cartesian. Dalam makalah ini, penulis mencoba melihat secara kritis apa itu dualisme-cartesian, dan membandingkan pemikiran antara Descartes, Hobbes, Locke dan Leibniz mengenai dualisme-cartesian. Untuk sistematika penulisannya, penulis melihat bagaimana pemikiran Descartes mengenai hubungan antara ji...

8 Tips Menulis Novel Fiksi ala Paulo Coelho

Bagi Anda para pecinta fiksi mistik, sufistik atau filosofis, tentu tak asing dengan nama penulis berdarah Amerika Latin, Paulo Coelho. Dari tangannya, terlahir karya masyhur seperti; The Alchemist, The Zahir, The Witch of Portobello, Eleven Minutes, The Winner Stands Alone dan sebagainya. Karya-karyanya telah terjual lebih dari 100 juta kopi, diterjemahkan dalam 67 bahasa di 150 negara di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Dalam web blog pribadinya, Coelho berbagi tips cara menulis buku atau novel sebagaimana pengalamannya selama ini kepada para penggemarnya. Berikut adalah beberapa cara yang perlu harus lakukan: Pertama, Keyakinan. Anda tidak bisa menjual buku yang diterbitkan berikutnya jika kita memandang rendah buku yang baru saja Anda terbitkan. Jadi, berbanggalah dengan apa yang Anda miliki. Ke dua, Percaya. Percayalah kepada pembaca, jangan menjelaskan sesuatu terlalu detail. Cukup beri petunjuk dan, biarkan para pembaca memenuhi petunjuk tersebut de...