Langsung ke konten utama

Internet Sebagai Media Advertising


Internet Sebagai Media Advertising (Sumber: www.korpusdata.com)

Pendahuluan
Akhir milenium kedua, bisa dikatakan sebagai awal mula lahirnya perdagangan elektronik (e-commerce). Betapa tidak, internet seolah telah merasuki segala aspek kehidupan manusia. Melaui internet kita bisa melakukan bisnis secara lebih efisien. Tanpa harus menempuh jarak jauh, kita dapat melakukan transaksi hanya melaui usapan ujung jari. Hanya dengan menekan huruf dan angka saat ini, esok hari atau lusa bisa kita temui kopi Wamena dari tanah Papua. Itulah mengapa pertumbuhan pengguna internet mengalami pertumbuhan signifikan.

Dibalik kesuksesan para pegiat e-commerce, tak dapat kita pisahkan dari promosi. Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan seseorang atau perusahaan sebagai upaya untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membeli. Sedangkan fungsi promosi adalah sebagai media komunikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat selaku target sasaran agar mengetahui pesan yang disampaikan. Di beberapa tahun terakhir, pemasar yang menggunakan internet sebagai media promosi meningkat secara agresif, sehingga mulai menggeser penggunaan media iklan tradisional seperti radio, televisi atau majalah.
Popularitas internet telah membuka banyak peluang ragam iklan yang dapat ditawarkan kepada publik antara lain: melalui Situs Jejaring Sosial (SJS), website, e-mail, video, widget, game, pop-up, instant messaging, dan lain-lain. Beriklan diinternet memiliki keunggulan dibandingkan dengan media tradisional. Kehadiran internet memberikan revolusi fenomena dalam sejarah teknologi komunikasi masal. Meskipun televisi mendapatkan tingkat penerimaan awal yang lebih tinggi dibandingkan internet, populasi pengguna internet mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Internet advertising bisa juga dipahami sebagai sebuah bentuk konten komersial diinternet yang didesain oeh pebisnis untuk menginformasikan kepada konsumen tentang produk atau jasa. Internet advertising dapat dikirimkan melalui banyak saluran (misalnya pesan e-mail atau permainan interaktif, dan lain-lain) dalam berbagai bentuk (misalnya video klip, print atau audio). Menurut Strauss dan Frost (2009) mengatakan bahwa internet advertising adalah komunikasi nonpersonal yang bersifat persuasif, mengkomunikasikan tentang produk atau ide oleh sponsor tertentu. Jayawardhena et al. (2007) menyatakan bahwa konsumen memiliki pilihan untuk menggunakan internet atau media tradisional lain dalam melakukan pembelian. Oleh karena itu, para praktisi pemasaran disarankan untuk mencoba media digital diinternet sebagai pengembangan aktivitas pemasaran tradisional. Menurut Walmsley (2007), dengan meningkatnya volume aktivitas penggunaan internet dan kemampuannya untuk mentransformasi media komunikasi menjadi media yang interaktif, tidak hanya pemasar dengan konsumen, tetapi juga antar konsumen.
Jika dibandingkan dengan media tradisional, internet tidak hanya sebagai media komunikasi dua arah, tetapi juga digunakan untuk pengumpulan, penyimpanan informasi, penerimaan pesanan sampai pembayaran dari konsumen. Fungsi beragam tersebut yang membuat internet sebagai alat untuk menyampaikan tidak hanya pesan pemasar tetapi juga forum bagi konsmen untuk meningkatkan alternatif dalam pembuatan keputusan.
Media internet memiliki kemampuan menciptakan interaksi antara pemasar dan konsumen dan juga antara konsumen dengan konsumen. Media internet memiliki kemampuan untuk membawa peluang bagi pemasar untuk mengembangkan profil konsumen dan memungkinkan mereka untuk memproses lebih lanjut suatu informasi. Ditambah lagi dengan berkembangnya Situs Jejaring Sosial (SJS), pemasar mampu untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi penting dengan mudah untuk mengembangkan profil konsumen potensial.

Jenis Internet Advertising
Dengan adanya perkembangan teknologi digital diinternet, memungkinkan pemasar dapat memilih beragam jenis advertising yang ditawarkan. Meskipun demikian, konsumen juga memiliki kendali atas iklan digital diinternet, karena dengan mudah konsumenpun dapat tidak menghiraukan atau menutup iklan yang mereka dapat. Oleh karena itu, banyak teknologi periklanan digital yang menawarkan beragam strategi agar pesan iklan sampai kepada konsumen dengan berbagai cara.
Strauss dan Frost (2009) dan Laudon (2010) menjelaskan beragam jenis internet advertising antara lain display advertising, rich media, transition dan superstisial advertising, e-mail advertising, sponsorship, mobile advertising, dan website. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis internet advertising tersebut :
1.       Display advertising yaitu jenis iklan yang terdiri dari lebih banyak grafik dibandingkan teks. Jenis iklan ini sering disebut pop-up. Iklan ini banyak bertujuan untuk brand awareness;
2.       Rich media merupakan jenis advertising yang memiliki beragam jenis dalam berbagai format pilihan, antara lain: banner, interstitial advertising, floating advertising, wallpapper advertising, trick banner, video advertising, dan lain-lain;
3.       Translation adalah jenis iklan dimana muncul ketika konten lain sedang loading (antar page), sedangkan superstisial adalah semacam mini video advertising yang muncul ketika pergerakan mouse pengunjung dari satu bagian situs ke bagian yang lain;
4.       E-mail advertising adalah merupakan bentuk advertising dalam format teks;
5.       Sponsorship (advertoril) adalah perpaduan antara artikel editorial dengan iklan;
6.       Mobile advertising adalah media iklan dengan media telepon selular.
Selain internet advertising, media komunikasi pemasaran online yang dapat dimanfaatkan antara lain Marketing Public Relation (MPR), Sales Promotion, dan Direct Marketing (Strauss dan Frost, 2009).
Pentingnya internet advertising diinternet juga mendukung konsep Customer Relationship Management (CRM). Customer Relationship Management (CRM) adalah proses untuk targeting, acquiring, transacting, sevicing, retaining, dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen (Straus dan Frost, 2009). Dengan menggunakan media internet, fungsi-fungsi CRM tersebut dapat lebih mudah dan cepat dilakukan. Misalnya dengan adanya Situs Jejaring Sosial, konsumen yang puas dapat merekomendasikan website, toko online, dan produk kepada orang lain. Strauss dan Frost (2009) menambahkan bahwa Electronic Word of Mouth (eWOM) diantara konsumen dapat dikatakan sebagai jantungnya CRM. Word of mouth yang positif dapat menarik banyak konsumen, tetapi word of mouth negatif dapat membuat konsumen meninggalkan produk perusahaan. Word of mouth dengan mudah dapat menyebar melalui e-mail, newsgroups, blogs, jejaring sosial, atau juga melalui situs, dan lain sebagainya.
Pemanfaatan internet sebagai media promosi semakin berkembang dan menambah pilihan alternatif selain media tradisional. Beragam keunggulan internet dibanding media tradisional membuat media ini semakin populer di mata pemasar. Popularitas internet marketing telah membuka banyak peluang ragam iklan yang dapat ditawarkan kepada publik melalui beragam bentuk. Sehingga, saat ini konsumen tidak hanya dijejali dengan iklan media tradisional tetapi juga iklan melalui media internet. Mengingat beragam dan membanjirnya volume iklan yang dihadapi konsumen, maka memungkinkan bagi konsumen untuk mengabaikan isi iklan atau tidak membaca pesan iklan yang tidak mereka sukai.
Meskipun demikian beragamnya pilihan internet marketing dengan berbagai keunggulannya, perlu diketahui bagaimana sikap respon konsumen terhadap internet marketing dan bagaimana dampaknya terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dilakukan supaya investasi perusahaan dalam bidang ini dapat terukur dan bisa dievaluasi jika ada dampak yang belum memenuhi target perusahaan.

Kepustakan
Chaffey, D., 2007. Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice (4th ed.). Prentice-Hall, England.
Chu, Shu-Cuan. 2011. Viral Marketing In Social Media: Participation in Facebook Group And Responses Among College-Age User, Journal of Interactive Advertising.
Jayawardhena, C., Wright, L.-T., & Dennis, C. 2007. Consumers online: Intentions, Orientations and Segmentation, International Journal of Retail and Distribution Management, 35(6).
Laudon, Kenneth, C., dan Traver, Carol Guercio. 2010. E-Commerce 2010: Business, Technology, Society, Pearson, International Edition.
Mangold, W. G., & Faulds, D. J. 2009) Social Media: The New Hybrid Element of the Promotion Mix, Business Horizons, 5(4), 357-365.
Porter, Lance, and Guy Golan. 2006. "From Subservient Chickens to Brawny Men: A Comparison of Viral Advertising to Television Advertising," Journal of Interactive Advertising, 6 (2)
Strauss, Judi, dan Raymond, Frost. 2009. E-Marketing, 5th edition, Pearson International Edition.
Walmsley, A. 2007. New Media: The Age of the Trialogue. The Marketer, 12.
Yaakop, A., dan Hemsley-Brown, Jane (2011), Hedonic Pleasure and Social Image: The Effectiveness of Internet Advertising, Asian Social Science, 9 (1).



Internet Sebagai Media Advertising merupakan repost dari tulisan di www.korpusdata.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah dan Khittah PPMI Assalaam

Sejarah Berdiri PPMI Assalaam Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam merupakan karya besar yang lahir dari kegiatan pengajian keluarga. Bermula dari kecintaan H. Abdullah Marzuki dan istri, Hj. Siti Aminah, terhadap kegiatan pengajian keislaman Bapak H. Abdullah Marzuki di sela-sela kesibukan mengelola bisnis penerbitan Tiga Serangkai (TS), beliau mengajak semua keluarga, termasuk keluarga pegawai TS, untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian demi meningkatkan kualitas Ilmu, iman, Islam, dan amal saleh. Di lihat dari latar belakang keluarga, sejak awal keluarga H. Abdullah Marzuki memiliki komitmen yang tinggi terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Sebelum terjun ke dunia penerbitan dan percetakan, beliau dan istri sudah menjalankan profesi sebagai guru ( mu’allim ). Jiwa mendidik ini menggelora dan mendarah daging dalam urat nadi keluarga beliau sehingga di mana pun beliau berada selalu peduli terhadap pendidikan. Kepedulian beliau terhadap pendidika...

Dualisme-Cartesian; Dalam Perdebatan Para Filosof

Dualisme-Cartesian; Dalam Perdebatan Para Filosof [i] Oleh: Ngabdulloh Akrom Abstraksi Keterpilahan antara kesadaran [mind] dan materi [matter]—dualisme cartesian—dianggap ikut bertanggung jawab terhadap munculnya pelbagai krisis global, seperti krisis ekologi, kekerasan, konflik yang makin mengental, reifikasi, alienasi, dan dehumanisasi. Fenomena ini juga tidak dapat lagi dugunakan untuk memahami fenomena-fenomena fisis, biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang saling terkait satu sama lain. [ii] Sekilas melihat, begitu mengerikan dampak dari dualisme-cartesian. Karena pernyataan di ataslah penulis ingin mengkaji lebih terperinci mengenai dualisme-cartesian. Dalam makalah ini, penulis mencoba melihat secara kritis apa itu dualisme-cartesian, dan membandingkan pemikiran antara Descartes, Hobbes, Locke dan Leibniz mengenai dualisme-cartesian. Untuk sistematika penulisannya, penulis melihat bagaimana pemikiran Descartes mengenai hubungan antara ji...

8 Tips Menulis Novel Fiksi ala Paulo Coelho

Bagi Anda para pecinta fiksi mistik, sufistik atau filosofis, tentu tak asing dengan nama penulis berdarah Amerika Latin, Paulo Coelho. Dari tangannya, terlahir karya masyhur seperti; The Alchemist, The Zahir, The Witch of Portobello, Eleven Minutes, The Winner Stands Alone dan sebagainya. Karya-karyanya telah terjual lebih dari 100 juta kopi, diterjemahkan dalam 67 bahasa di 150 negara di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Dalam web blog pribadinya, Coelho berbagi tips cara menulis buku atau novel sebagaimana pengalamannya selama ini kepada para penggemarnya. Berikut adalah beberapa cara yang perlu harus lakukan: Pertama, Keyakinan. Anda tidak bisa menjual buku yang diterbitkan berikutnya jika kita memandang rendah buku yang baru saja Anda terbitkan. Jadi, berbanggalah dengan apa yang Anda miliki. Ke dua, Percaya. Percayalah kepada pembaca, jangan menjelaskan sesuatu terlalu detail. Cukup beri petunjuk dan, biarkan para pembaca memenuhi petunjuk tersebut de...