Langsung ke konten utama

Jangan Lupa Bersihkan Grindermu!

Polla Grindminder, Ilustrasi milik philocoffeeproject.com
   Sudah menjadi rahasia umum jika grinder, baik manual ataupun elektrik, merupakan peralatan pertama yang harus dimiliki untuk menghasilkan cita-rasa terbaik dari kopi. Kebersihan grinder adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan agar sisa-sisa gilingan yang menumpuk di dalamnya tak mengontaminasi cita rasa. Sisa-sisa gilingan, yang tentu sudah hilang kesegarannya, akan memengaruhi aroma dan rasa kopi yang digiling berikutnya. Tumpukan sisa gilingan yang bercampur dengan minyak kopi akan membatu dan dapat menimbulkan kerusakan grinder, termasuk mata burr-nya. Pernah pada satu waktu, saya melihat beberapa grinder tidak bisa bergerak karena sisa kopi yang sudah mengeras hingga beberapa suku cadang harus diganti, bahkan ada grinder yang terdapat benda asing di dalamnya, seperti batu dan paku. Untuk itulah, membersihkan grinder secara teratur menjadi penting.

Lantas, kapan grinder harus dibersihkan? Bergantung pada pemakaian tentunya. Pada saat membeli grinder jangan sungkan untuk bertanya bagaimana cara membuka burr dan ring burr agar bisa membersihkan grinder sendiri di rumah. Sebab, setiap grinder berbeda cara membuka burr dan ring burr-nya. Selanjutnya, cobalah untuk menggiling biji kopi pada ukuran yang terhalus. Perhatikan keseragaman ukuran dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk untuk menggiling habis kopi tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah sudah waktunya grinder tersebut dibersihkan atau belum. Jika hasil gilingan tak lagi seragam dan waktu menggilingnya lebih lama daripada yang sebelum-sebelumnya, pasti ada yang salah dengan grinder tersebut.

Selain itu, tipe sangrai dan teknik penyeduhan berpengaruh terhadap sisa kopi yang ditinggalkan. Grinder yang digunakan untuk kebutuhan espresso, memiliki kecenderungan lebih cepat kotor daripada yang digunakan untuk manual brewing. Untuk penggunaan espresso, ukuran kopi sangat halus. Selain itu, jika menggunakan kopi dengan tipe roasting yang gelap dan cenderung berminyak, semakin cepat proses pembatuan sisa-sisa bubuk yang tersisa setelah proses penggilingan.

Membersihkan grinder itu mudah dan tak memakan waktu lama. Kita bisa menggunakan kuas dan blower (biasanya menggunakan blower untuk kamera) untuk menghilangkan sisa gilingan. Untuk menghilangkan minyak kopi yang menempel, tetap bisa menggunakan kuas yang agak kaku. Jika minyak belum hilang, bisa menggunakan tablet khusus yang mampu menghilangkan minya kopi yang menempel pada burr. Jadi, tunggu apa lagi? Jangan biarkan kenikmatan ngopi-mu terganggu. Apa lagi jika kamu memiliki kedai kopi, jangan sampai pelangganmu kabur gara-gara sisa kopi yang tertinggal dalam grinder.

____________________
Tulisan ke empat saya untuk Bincangkopi.com
Silahkan kunjungi www.korpusdata.com untuk mengakses tulisan saya lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah dan Khittah PPMI Assalaam

Sejarah Berdiri PPMI Assalaam Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam merupakan karya besar yang lahir dari kegiatan pengajian keluarga. Bermula dari kecintaan H. Abdullah Marzuki dan istri, Hj. Siti Aminah, terhadap kegiatan pengajian keislaman Bapak H. Abdullah Marzuki di sela-sela kesibukan mengelola bisnis penerbitan Tiga Serangkai (TS), beliau mengajak semua keluarga, termasuk keluarga pegawai TS, untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian demi meningkatkan kualitas Ilmu, iman, Islam, dan amal saleh. Di lihat dari latar belakang keluarga, sejak awal keluarga H. Abdullah Marzuki memiliki komitmen yang tinggi terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Sebelum terjun ke dunia penerbitan dan percetakan, beliau dan istri sudah menjalankan profesi sebagai guru ( mu’allim ). Jiwa mendidik ini menggelora dan mendarah daging dalam urat nadi keluarga beliau sehingga di mana pun beliau berada selalu peduli terhadap pendidikan. Kepedulian beliau terhadap pendidika...

Dualisme-Cartesian; Dalam Perdebatan Para Filosof

Dualisme-Cartesian; Dalam Perdebatan Para Filosof [i] Oleh: Ngabdulloh Akrom Abstraksi Keterpilahan antara kesadaran [mind] dan materi [matter]—dualisme cartesian—dianggap ikut bertanggung jawab terhadap munculnya pelbagai krisis global, seperti krisis ekologi, kekerasan, konflik yang makin mengental, reifikasi, alienasi, dan dehumanisasi. Fenomena ini juga tidak dapat lagi dugunakan untuk memahami fenomena-fenomena fisis, biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang saling terkait satu sama lain. [ii] Sekilas melihat, begitu mengerikan dampak dari dualisme-cartesian. Karena pernyataan di ataslah penulis ingin mengkaji lebih terperinci mengenai dualisme-cartesian. Dalam makalah ini, penulis mencoba melihat secara kritis apa itu dualisme-cartesian, dan membandingkan pemikiran antara Descartes, Hobbes, Locke dan Leibniz mengenai dualisme-cartesian. Untuk sistematika penulisannya, penulis melihat bagaimana pemikiran Descartes mengenai hubungan antara ji...

8 Tips Menulis Novel Fiksi ala Paulo Coelho

Bagi Anda para pecinta fiksi mistik, sufistik atau filosofis, tentu tak asing dengan nama penulis berdarah Amerika Latin, Paulo Coelho. Dari tangannya, terlahir karya masyhur seperti; The Alchemist, The Zahir, The Witch of Portobello, Eleven Minutes, The Winner Stands Alone dan sebagainya. Karya-karyanya telah terjual lebih dari 100 juta kopi, diterjemahkan dalam 67 bahasa di 150 negara di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Dalam web blog pribadinya, Coelho berbagi tips cara menulis buku atau novel sebagaimana pengalamannya selama ini kepada para penggemarnya. Berikut adalah beberapa cara yang perlu harus lakukan: Pertama, Keyakinan. Anda tidak bisa menjual buku yang diterbitkan berikutnya jika kita memandang rendah buku yang baru saja Anda terbitkan. Jadi, berbanggalah dengan apa yang Anda miliki. Ke dua, Percaya. Percayalah kepada pembaca, jangan menjelaskan sesuatu terlalu detail. Cukup beri petunjuk dan, biarkan para pembaca memenuhi petunjuk tersebut de...